Dalam lanskap industri blockchain yang dinamis, jaringan yang berbeda menawarkan solusi unik untuk mengatasi keterbatasan platform yang ada. Meskipun Ethereum telah menikmati kesuksesan yang signifikan, Ethereum bukan berarti tidak menghadapi tantangan. Masalah skalabilitas, biaya transaksi yang tinggi, dan penundaan telah menghambat kemampuannya untuk menyediakan transaksi yang mulus. Namun, di tengah pencarian blockchain alternatif, ada pesaing yang menjanjikan yang sering disebut sebagai "pembunuh Ethereum." Qtum (QTUM) adalah salah satu blockchain yang bertujuan untuk mengatasi keterbatasan ini dan menawarkan fitur-fitur inovatif dan peningkatan kinerja.
Apa itu Qtum?
Qtum, yang diperkenalkan pada tahun 2016, adalah sebuah proyek blockchain unik yang menggabungkan karakteristik Bitcoin dan Ethereum untuk memberikan pengguna sebuah platform yang kuat dan serbaguna. Bertindak sebagai perpaduan dari dua jaringan terkemuka, Qtum menggabungkan Ethereum Virtual Machine (EVM) ke dalam fork Bitcoin. Integrasi ini memungkinkan Qtum untuk memanfaatkan model Unspent Transaction Output (UTXO) Bitcoin sambil memanfaatkan kemampuan aplikasi terdesentralisasi (dApp) Ethereum.
Untuk memfasilitasi penggabungan ini, Qtum memperkenalkan lapisan ketiga yang disebut Account Abstract Layer (AAL), yang berfungsi sebagai jembatan antara dua jaringan blockchain. Pendekatan inovatif ini memungkinkan Qtum untuk memberikan fitur dan manfaat terbaik dari Bitcoin dan Ethereum.
Selain itu, Qtum mengimplementasikan algoritma Mutualized Proof of Stake (MPoS), sebuah mekanisme konsensus yang disederhanakan dan hemat energi.
Tim di balik Qtum
Qtum didirikan oleh Patrick Dai dan tim yang terdiri dari para ahli blockchain dan kripto yang berpengalaman, termasuk Neil Mahi (salah satu pendiri dan CTO), Miguel Palencia (COO), Brett Fincaryk (Marketing Lead), dan David Jaenson (Senior Developer).
Bagaimana cara kerja Qtum?
Qtum dirancang dengan tiga lapisan: chain inti Bitcoin, EVM, dan AAL. Qtum menawarkan kepada para pengguna sebuah akun tunggal dan efisien untuk semua operasi smart contract. Ketika sebuah smart contract diproses di jaringan Qtum, AAL menambahkan transaksi yang dihasilkan ke dalam sebuah block.
Node bisa memvalidasi transaksi dengan staking QTUM. Mereka diberi reward atas kontribusinya terhadap jaringan. Semakin tinggi staking, semakin tinggi peluang dipilih untuk memvalidasi transaksi.
Native token Qtum: QTUM
QTUM adalah native token Qtum. Ini adalah utility token yang memberikan akses ke layanan seperti smart contract, pengembangan aplikasi terdesentralisasi, dan staking.
Tokenomic QTUM
Menurut whitepaper proyek, QTUM memiliki total pasokan lebih dari 100 juta token. Pemilik QTUM mendapatkan keuntungan dengan mengakses penawaran inti Qtum.
Bagaimana cara staking QTUM?
Qtum memperkenalkan staking offline dan online. Staking offline memungkinkan pemilik QTUM untuk memberikan dompet non-staking mereka kepada orang lain tanpa harus menyerahkan kendali atas dana mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk menjadi peserta jaringan yang tidak aktif. Staking online, di sisi lain, memerlukan partisipasi aktif - dengan kata lain, memvalidasi block Qtum.
Kamu mendapatkan penghasilan melalui tiga cara di Qtum: reward block, biaya transaksi, dan gas fee dari smart contract. Untuk memulainya tentu sangat mudah. Kamu perlu menyinkronkan PC-mu dengan blockchain Qtum, membeli dan menyimpan QTUM, lalu mengunci selama periode tertentu.
Use case QTUM
QTUM memungkinkan penggunaan smart contract dan pengembangan dApp. Ini berfungsi sebagai alat pembayaran untuk mengeksekusi smart contract dan mengembangkan serta meluncurkan dApp. QTUM juga bisa di-staking untuk mendapatkan reward.
Distribusi QTUM
Koin QTUM didistribusikan sebagai berikut:
- 80 persen dialokasikan untuk peserta komunitas.
- 20 persen diperuntukkan bagi para pendiri, pendukung proyek awal, dan pengembangan token.
Bagaimana masa depan Qtum?
Qtum berkomitmen untuk memberikan pengalaman transaksi yang mulus, instan, dan hemat biaya kepada para pengguna. Integrasi inti Bitcoin, EVM, dan protokol lapisan ketiga yang inovatif membantu Qtum untuk mencapai tujuan ini. Untuk memperkuat posisinya sebagai jaringan dApp terkemuka, Qtum menyadari pentingnya pengembangan berkelanjutan. Dengan komitmen yang teguh terhadap inovasi, Qtum siap untuk membuat langkah signifikan dalam upayanya untuk menyediakan jaringan dApp yang tak tertandingi.